Senin, 16 November 2009

DAN AKHIRNYA TITIPAN ITU

Di mulai dari bawah, begitulah saya dan suami memulai usaha ini. Ketika kami putuskan untuk menikah tahun 1993, maka saat itulah moment yang paling berharga, karena saat yang menentukan apakah kami bisa berdikari atau tidak.
Singkat cerita usaha ini berjalan lancar dalam waktu 3 tahun....Waktu terjadi krisis moneter 1998, ketika orang dilanda krisis usaha, phk besar-besaran, justru kami malah maju,karena harga plastik saat itu melambung tinggi, sementara persediaaan stok masih lumayan banyak.
Perekonomian kami terdongkrak...plastik menjadi barang berharga. Selang 2 tahun , ketika krisis ekonomi mulai pulih, tiba-tiba Allah punya rencana lain,dan merupakan satu pukulan telak, yaitu kebakaran.Dan sumber apinya justru dari toko kami.Kodarallah...
Roda benar -benar berputar kencang,habislah sudah apa yang kami miliki. Allah menyentil kami. Tapi akhirnya hikmah inilah yang membuat kami tersadar , bahwa bila Allah berkehendak, apapun akan terjadi..Kun Fayakun....
Bila hartaku habis tak apalah,namun ujian yang paling berat adalah ketika ratusan mata para korban menyalahkan kami sebagai sumber api,hingga hal ini membuat down suamiku, y....trauma...trauma. Ingin rasanya aku menjerit sekuat langit, menangisi bathin suamiku.Tragis, tak tega aku melihatnya.
Sejak kejadian itu kami jadi lebih berhati-hati, dan aku yakin, setelah kesulitan ini, ada Allah yang akan segera memberikan kemudahan pada kami berdua. Tentu dengan semangat yang masih tersisa,kami lebih semangat lagi untuk berjuang dari bawah kembali...
Ujian maha berat ini sampai membuat aku dan suami begitu peka terhadap penderitaan orang lain.Pelajaran yang sungguh luar biasa dan berharga.
Mungkin hikmah yang kami dapatkan ini yang membuat kami tetap survive, rendah hati, dan yakin bahwa pertolongan Allah akan datang tepat dan secepat kilat, bila kita segera ingat bahwa keikhlasan mendapatkan musibah itu memang harus dari awal. Allah sedang menyayangi dan menguji kesabaran kami. Ya Allah, Engkau yang memiliki , maka semua adalah kehendak-Mu. Kun Fayakun

1 komentar: