Selasa, 15 Desember 2009

TETAPKAN PILIHAN bagian 1


Saudaraku,
Coba kita simak perkataan Ahmad bin Abdul Hawari, tokoh Tabiin tentang Abu Sulaiman Ad-Darany,Aku mendapatinya sedang menangis, Aku bertanya," Apakah yang membuatmu menangis tuanku?"Ia menjawab," Wahai Ahmad, sesungguhnya apabila malam sudah sunyi, para ahlul mahabbah ( para pecinta Allah )menjadikan tapak kaki mereka sebagai alas mereka(berdiri shalat).
Sedangkan airmata mereka bercucuran di pipi diantara ruku dan sujud. Jika sudah dekikian Allah memperhatikan mereka dan mengatakan kepada malaikat-Nya,
" Wahai Jibril demi saksi Mataku, barangsiapa yang merasakan kesenangan dengan kalam-kalam-Ku,dan merasakan ketenangan dalam bermunajat kepada-Ku, sesungguhnya Aku mendengar perkataaan mereka dan aku melihat tangisan mereka. Maka wahai Jibril berserulah dan katakanlah kepada mereka, " Mengapa kalian kulihat begitu cemas? Apakah ada orang yang mengatakan bahwa seseorang akan mengazab kekasih-Nya dalam neraka?
Tidak pantas bagi seseorang yang hina melakukan itu, apalagi bagi Maha Raja yang Maha Pemurah.
Demi kebesaran-Ku sungguh aku akan memberi hadiah pada mereka , pada waktu mereka dihadapkan padaku di hari kiamat, Aku akan menampakkan wajah-ku Yang Mulia
pada mereka, Aku akan Melihat pada mereka dan mereka juga akan akan melihat-Ku."
(Mawaij wal Majalis/hal.239)
Airmata Abu Sulaiman ad-Darany, mungkin airmata kerinduan bertemu Allah SWT.
Airmata kecintaan yang bergolak dalam batinnya untuk bertemu dengan kekasihnya,Allah SWT.Mungkin juga airmata kekhawatiran, bila semua amal ibadah yang telah dilakukannya tidak mencapai derajat sebagai golongan para kekasih Allah dan tidak termasuk kelompok para pecyinta Allah.
Bisa juga, airmata yang bercucuran di pipi Abu Sulaiman itu adalah airmata ketundukkan, keikhlasan, kepasrahan pada Allah, atas semua yang akan ia terima di akhirat kelak. Airmata yang menandakan kekaguman, penghormatan, kemuliaan yang luar biasa atas kasih sayang dan rahmat Allah yang Maha segalanya itu.
Subhanallah, walhamdulillah, walaailaahaillalah, Allahu Akbar.

2 komentar:

  1. Teduh nian hati baca yang seperti ini sekaligus sedih campuraduk rasanya sudah setua ini belum bisa memberikan yang terbaik untuk Islam. Hatur nuhun T'Elien

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan menjadi ilmu yang bermanfaat...
    Jangan bosan untuk mengunjungi blog saya...

    BalasHapus